. TATA MAKNA
1. | Makna leksikal/gramatikal |
2. | Makna denotatif/lugas |
3. | Makna konotatif |
4. | Makna Idiomatis |
Contoh: | |
| Keringatnya menganak sungai. |
II. PEMAHAMAN HUBUNGAN KATA
Sinonim | : kata yang memiliki kesamaan dan kemiripan arti. Contoh : |
Antonim | : kata yang berlawanan artinya. Contoh: pergi-datang. |
Hiponim | : kata yang maknanya tercakup oleh kata turunannya. Contoh: |
Polisemi | : kata yang memiliki pergeseran makna yang masih berkaitan. |
| |
Contoh : | |
| kepala gudang dan kepala sekolah. |
| Analogi : makna baru dengan proses yang sama pada istilah sebelumnya. |
Contoh : | |
| Penipu dianalogikan dengan ular |
| Parafrase : Memprosakan puisi. Makna yang muncul dalam bentuk proses terasa lebih longgar dan bebas. |
III. PENENTUAN GAYA BAHASA
A. | Personifikasi : Benda yang di analogikan seperti manusia. |
Contoh: | |
| Peluit menjerit memanggil penumpang |
B. | Eufimisme : Memperhalus suatu keadaan. |
Contoh: | |
| Andi minta ijin ke belakang pada ibu guru. |
C. | Hiperbola : Melebih-lebihkan suatu keadaan |
Contoh: | |
| Rasa sakitnya membuatku ingin mati saja. |
D. | Ironi : Menyindir suatu keadaan atau kondisi seseorang. |
Contoh: | |
| Bagaimana mungkin mengerjakan soal semudah itu saja tidak dapat? |
E. | Sarkasme : Menyatakan suatu keadaan dengan kasar tanpa basa basi |
Contoh: | |
| Kamu ini sudah bodoh, miskin lagi! |
0 Response for the "TATA MAKNA"
Posting Komentar