BAB 1
PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR
- PENGERTIAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Belajar dan mengajar merupakan istilah yang umum ( generic ) yang isi pengertiannya beraneka ragam,yang dimaksudnya belum tentu sama bagi setiap orang.
- Hakekat Belajar
Dalam pendidikan sekolah tradisional belajar diartikan sebagai upaya seseorang untuk menambah pengetahuan,sehingga sering disamakan dengan menghafal,yang diutamakan adalah penumpukan ilmu.Oleh sebab itu maka pendidikan sekolah tradisional dicap sebagai pendidikan yang sifatnya intelektualistik.
Pendidikan modern lebih memperhatikan perkembangan seluruh pribadi anak.Pengetahuan tetap penting tetapi pengetahuan harus berfungsi dalam kehidupan anak.Selain segi intelektual dipentingkan juga segi sosial,emosional,etika dan sebagainya(Nasution,1997:32-33).
Dalam pendidikan modern belajar mempunyai arti sebagai perubahan tingkah laku pada diri anak berkat pengalaman dan latihan.Perolehan belajarnya tidak hanya sekedar pengetahuan saja melainkan berupa fakta,konsep,nilai atau norma,ketrampilan intelektual,ketrampilan motorik,dan sebagainya.
Menurut Banyamin S.Bloom hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain (kawasan,ranah)yaitu ranah kognitif yang mengarahkan siswa untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa dan abilitas;ranah afektif yang mengarahkan siswa mengembangkan kepekaan emosi atau sikap;dan ranah psikomotor yang mengarahkan siswa mengembangkan ketrampilan fisik/motorik.
Yang termasuk ranah kognitif diantaranya adalah hasil belajar yang berupa fakta,konsep,ketrampilan intelektual;yang termasuk ranah afektif antara lain perolehan sikap,nilai ,kepercayaan;sedangkan yang termasuk ranah psikomotor adalah ketrampilan menggunakan alat sampai pada ketrampilan bermain bola,ketrampilan memainkan alat-alat musik.
Jadi pada hakekatnya belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri anka berkat pengalaman dan latihan.
- Hakekat Mengajar
Secara garis besar definisi mengajar dapat dibedakan antara pandangan tradisional dan modern.
Secara tradisional mangajar diartikan sebagai upaya penyampaian /penanaman pengetahuan pada anak.Dalam pengertian itu anak dipandang sebagai obyek yang sifatnya pasif.Pengajaran berpusat pada guru ( teacher centered=teacher oriented).Gurulah yang memegang peranan utama dalam proses belajar-mengajar.
Pendidikan modern berpandangan bahwa mengajar merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengaur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar (nasution,1977:7)
Dalam kaitannya bahasan strategi pengertian mengajar moderen inilah yang dianutnya,sehingga mengajar diartikan sebagai penciptan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadi proses belajar(Raka Joni,1984:2)
Pengajaran itu terdiri dari sejumlah komponen yang salaing berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Komponen-komponen pengajaran antara lain adalah tujuan pengajaran yang ingin dicapai ,materi pengajaran,metode pengajaran evaluasi hasil belajar media pengajaran ,evaluasi,guru siswa,administrasi pengajaran,prasarana dan sarana pengajaran.
- Pengertian strategi dalam kaiatannya dengan belajar mengajar
Istilah strategi mulanya dipakai dikalangan militer dan diartikan sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan tetapi dewasa ini istilah strategi banyak dipinjam dari bidang-bidang ilmu yang lain,termasuk pula bidang ilmu pendidikan.Dalam kaitannya dengan belajar-mengajar pemakaian istilah strategi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.Maksudnya adalah agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna,guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen komponen pengajaran sedemikian rupa sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen-komponen pengajaran dimaksud.Dengan rumusan yang lain dapat juga dikemukakan bahwa strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar-mengajar yang diambil agar tujuan dapat tercapai dengan efektif.
- Perbedaan Strategi Belajar_Mengajar dengan Perencanaan Pengajaran
Strategi belajar-mengajar oleh T Raka Joni diartikan sebagai pola umum perbuatan guru murid di dalam perwujudan kegiatan belajar -mengajar.
Pola umum perbuatan guru murid dalam perwujudan belajar-mengajar itu disebut strategi belajar-mengajar,atau oleh Joyce dan Well disebut model-model mengajar.Sedangkan rangkaian perbuatan guru-murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu disebut prosedur pembelajaran.Perencanaan pengajaran atau Disain Intruksional merupakan usaha untuk menentukan prosedur instruksional dan mensistematiskan proses belajar-mengajar dalam situasi tertentu sedemikian rupa sehingga tingkah laku yang diharapkan pada diri siswa terjadi.
Model-model mengajar sifatnya umum,sedangkan prosedur pembelajaran sifatnya khusus.Dikatakan bersifat umum karena model-model mengajar dapat diperagakan guru-murid di dalam bermacam macam peristiwa belajar ,dan perencanaan pengajaran dikatakan bersifat khusus karena dalam merancang sistem lingkungan belajarnya dilakukan setelah ditetapkan terlebih dahulu untuk menggunakan satu atau lebih strategi belajar-mengajar tertentu.Dan dikatakan bersifat konkrit karena pada perencanaan pengajaran rangkaian kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan pengajar dalam peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu telah telah tertulis secara eksplisit di dalam model satuan pelajaran dan siap untuk dilaksanakan/dipraktekkan di dalam kelas.
Strategi belajar-mengajar merupakan langkah awal seorang guru dalam merancang persiapan mengajar.Salah satu bentuk perncanaan pengajarn yang telah disepakati sebagai pedoman bagi guru-guru di Indonesia ialah yang disebut Prosedur Pengembangan Sistem. Instruksional (PSSI).Produk akhir PPSI berupa apa yang disebut ”Program satuan Pelajaran”.
PPSI merupakan petunjuk pengembangan program pengajaran dengan jalan menempuh lima langkah secara beurutan yaitu :
- merumuskan tujuan instruksional
- menyusun alat evaluasi
- menetapkan kegiatan belajar-mengajar
- merencanakan program pengajaran
- melaksanakan program pengajaran
Sedangkan Program Satuan Pelajaran merupakan hasil proses PPSI dan berwujud kerangka/bentuk program pengajaran dan mengandung enam unsur pokok yaitu (1) tujuan instruksional;(2) tujuan intruksional khusus;(3) materi pengajaran;(4) kegiatan belajar-mengajar;(5) alat dan sumber belajar dan (6) evaluasi belajar.
B. KLASIFIKASI STRATEGI BALAJAR MENGAJAR
Dasar-dasar yang dapat dipergunakan untuk klasifikasi strategi belajar-mengajar antara lain:
1. Pengaturan guru-siswa/mahasiswa
Pengaturan guru-siswa dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Dari segi pengaturan guru,dapat dibedakan pengajaran oleh seorang guru atau oleh suatu tim (tem teaching).Yang dimaksud dengan team teaching adalah suatu sistem mengajar yang dilakukan dua orang guru atau lebih dalam satu kelas atau lebih dari satu kelas.Kedua orang guru atau lebih itu bersama-sama mempersiapkan,melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Pelaksanaan mengajarnya dapat dilaksanakan secara bergiliran dengan metode ceramah atau secara bersama dengan metode diskusi panel misalkan.
b. Dari segi pengaturan siswa dapat dibedakan menjadi tiga bentuk pengajaran.
1.) Pengajaran klasikal, bila seorang guru menhadapi kelompok besar siswa di dalam kelas dan diberi pelajaranbersama dengan satu jenis metode mengajar.
2.) Pengajaran kelompok kecil,bila siswa dalam beberapa kelompok(5-7 orang siswa )dan masing-masing kelompok diberi tugas untuk diselesaikan/dipertanggungjawabkan oleh kelompoknya.
3.) Pengajaran perorangan ,bila masing-masing siswa secara pribadi diberi beban belajar secara mandiri misalnya dalm bentuk pengajaran modul.
c. Dari segi hubungan guru-siswa dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1.) Hubungan langsung guru-siswa melalui bentuk tatap muka.
2.) Hubungan langsung guru-siswa dalam bentuk tatap muka dengan bantuan media cetak maupun media elektronik.
3.) Hubungan tak langsung,bila penyampaian pesan disampaikan dengan perantaraan media,baik melalui media cetak (modul) maupun media elektronik (radio,kasetsuara atau video).
2. Struktur peristiwa belajar-mengajar
Dari segi struktur belajar-mengajar dapat dibedakan menjadi dua .
a. Struktur belajar-mengajar yang bersifat tertutup,ialah suatu proses belajar mengajar yang segala sesuatunya telah ditentukan secara rekatif ketat dimana guru tidak berani menyimpang dari persiapan mengajar yang telah dibuat.
b. Struktur perstiwa belajar yang bersifat terbuka,ialah proses belajar-mengajar dimana tujuan,materi dan prosedur yang akan ditempuh untuk mencapainya ditentukan sementara kegiatan belajar mengajarnya berlangsung.Contoh pengajaran yang bersifat terbuka adalah pengajaran unit yaitu suatu sistem mengajar yang berpusat pada suatu masalah dan dipecahkan secra keseluruhan yang mempunyai arti (Engkoswara,1984:70)
3. Peranan guru-siswa dalam pengolahan ”pesan”
Pesan adalah materi pengajaran yang dipakai sebagai masukan untuk pencapaian suatu tujuan belajar,dapat berupa pengetahuan,wawasan,ketrampilan,atau isi pengajaran lainnya.Maka pesan juga diartikan semua informasi yang perlu diketahui oleh siswa.
Berdasarkan peranan guru siswa dalam pengolahan pesan,perisiwa belajar-mengajar dapat dibedakan menjadi dua:
a. Pengajaran bersifat ekspositorik,apabila pesan disajikan dalam keadaan siap diolah tuntas oleh guru sebelum disampaikan kepada siswa(sifatnya sama dengan peristiwa belajar-mengajar tertutup).
b. Pengajaran bersifat heuristik atau hipotetik,apabila pesan yang disajikan tidak diolah tuntas oleh guru dengan maksud agar diolah sendiri oleh siswa baik dengan ataupun tanpa bantuan dan bimbingan guru(sifatnya sama dengan struktur peristiwa belajar mengajar terbuka.
Ada dua substrategi dalam strategi heuristik yang akhir-akhir ini sering dikemukakan orang yaitu penemuan (discovery)dan inkuiri (inquiry)atau menyelidiki.
4. Proses pengolahan pesan
Berdasarkan proses pengolahn pesan strategi belajar mengajar dapat dibedakan menjadi berikut:
a. Strategi pengajaran induktif adalah pengajaran dimana proses pengolahan pesan bertolak dari contoh-contohkonkrit kepada generalisasi atau prinsip yang bersifat umum,dari fakta fakta yang nyata kepada konsep yang bersifat abstrak.
b. Strategi pengajaran deduktif merupakan kebalikan dari proses pengajaran induktif. Para siswa pertama tama diperkenalkan kepada generalisasi (konsep-konsep) yang bersifat abstrak kepada proses pembuktian dalam bentuk data empirik yang mendukung hubungan antara konsep konsep tadi.
5. Tujuan-tujuan belajar
Menurut robert M Gagne ada lima tipe hasil belajar, diantaranya adalah:
a. Kemampuan intelektual,ialah sejumlah kemampuan mulai dari baca-tuls-hitung sampai dengan kemampuan memperhitungkan kekuatan sebuah jembatan atau akibat devaluasi.
b. Strategi kognitif,ialah kemampuan mengatur cara belajr dan berfikir seseorang di dalam arti yang seluas-luasnya,termasuk kemampuan memecahkan masalah.Salah satu nama yang diberikan kepada kelompok kemampuan ini adalah perilaku pengaturan diri (self management behavior).
c.Informasi Verbal,ialah kemampuan menyerap pengetahuan dalam arti informasi dan fakta termasuk kemampuan untuk mencari dan mengolah sendiri informasi.
d. Ketrampilan Motorik,ialah kemampuan yang erat kaitannya dengan ketrampilan fisik seperti ketrampilan menulis,mengetik,menggunakan jangka,busur derajad dan lain lain.
e. Sikap dan Nilai, ialah kemampuan yang erat hubungannya dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang,sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkahlaku terhadap orang ,barang atau kejadian.Sekolah diharapkan berperan dalam pembentukan sikap dan nilai,seprti sikap menghormatiorang lain,kesedian bekerja sama,tanggung jawab atau keinginan untuk terus menerus belajar dan sebagainya.
6. Pengklasifikasian yang lebih komprehensip
Menurut Bruce Joyce dan Marsha Well pengklasifikasian strategi belajar-mengajar yang lebih komprehensip dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
a. Kelompok Model – model interaksi Sosial
Kelompok model-model interaksi sosial didasarkan pada dua asumsi pokok yaitu bahwa:
1) masalah-masalah sosial diidentifikasikan dan dipecahkan atas dasar dan melalui kesepakatan-kesepakatan yang diperoleh di dalam,dan dengan menggunakan proses-proses sosial.
2) Proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk melakukan perbaikan masyarakat dalam arti selua-luasnya secara buildin dan terus menerus.
b. Kelompok Model-model Pengolahan Informasi
0 Response for the "STRATEGI BELAJAR MENGAJAR"
Posting Komentar